Cara Menghitung Perataan Laba Menggunakan Indeks Eckel
Hi, Readers!
Perataan laba atau income smoothing adalah istilah yang jarang didengar anak akuntansi. Perataan laba atau income smoothing biasanya dijadikan sebagai topik penelitian atau skripsi oleh mahasiswa, termasuk saya sendiri. Oleh karena itu, saya ingin membantu para pembaca yang ingin memilih perataan laba atau income smoothing sebagai topik penelitian melalui blog ini. Saya akan membahas perataan laba secara teori hingga perhitungannya dengan harapan para pembaca dapat memahami konsep dan perhitungan perataan laba atau income smoothing. Selamat belajar!
Pengertian Perataan Laba
Perataan laba atau income smoothing merupakan salah satu tindakan manajemen laba yang sering dilakukan perusahaan. Tujuan manajemen melakukan strategi perataan laba dibandingkan strategi manajemen laba lainnya adalah untuk mengurangi tingkat fluktuasi atau volatilitas penghasilan yang dilaporkan agar kinerja perusahaan terlihat stabil.
Praktik perataan laba atau income smoothing dapat dilakukan dengan cara pergeseran laba (income shifting). Maksudnya adalah perusahaan tidak melaporkan sebagian laba yang diperoleh pada periode tersebut ketika kinerja perusahaan pada periode tersebut sudah sangat baik sehingga sebagian laba tersebut dialihkan untuk menutupi kekurangan pada periode ketika kinerja perusahaan tidak baik.
Praktik perataan laba atau income smoothing dapat dilakukan dengan cara pergeseran laba (income shifting). Maksudnya adalah perusahaan tidak melaporkan sebagian laba yang diperoleh pada periode tersebut ketika kinerja perusahaan pada periode tersebut sudah sangat baik sehingga sebagian laba tersebut dialihkan untuk menutupi kekurangan pada periode ketika kinerja perusahaan tidak baik.
Menurut Eckel (1981), perataan laba atau income smoothing terdiri atas dua macam, yaitu perataan laba secara alami (naturally income smoothing) dan perataan laba yang disengaja (intentionally income smoothing). Pembagian ini didasarkan pada pengaruh atau campur tangan manajemen pada praktik perataan laba.
- Perataan laba secara alami (naturally income smoothing) adalah proses menghasilkan pendapatan yang terjadi secara alami tanpa intervensi atau campur tangan manajemen.
- Perataan laba yang disengaja (intentionally income smoothing) adalah proses menghasilkan pendapatan yang memiliki intervensi atau campur tangan manajemen.
- Perataan riil atau real smoothing dilakukan ketika tindakan perataan laba oleh manajemen dilakukan untuk mengendalikan peristiwa ekonomi yang mendasarinya.
- Perataan buatan atau artificial smoothing dilakukan oleh manajemen untuk melakukan manipulasi akuntansi untuk praktik perataan laba. Praktik perataan laba dapat mengakibatkan manajemen tidak memberikan informasi yang sebenarnya dan dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan.
Rumus Perataan Laba
Perataan laba atau income smoothing diukur menggunakan rumus Indeks Eckel yang dikembangkan oleh Eckel (1981). Pengukuran melalui rumus ini menyebabkan perataan laba atau income smoothing sebagai dummy variable yang diukur dengan nilai 0 dan 1.
Keterangan rumus:
- Df adalah indeks perataan laba periode penelitian pada periode tertentu dan rasio koefisien perubahan laba terhadap perubahan penjualan.
- CV ΔI adalah koefisien variasi perubahan laba bersih.
- CV ΔS adalah koefisien variasi perubahan penjualan.
- ΔI adalah perubahan laba bersih dalam sebuah periode.
- ΔS adalah perubahan penjualan dalam sebuah periode.
- Δxi adalah perubahan laba bersih atau penjualan antara periode n dan periode n-1.
- Δx̄ adalah rata-rata perubahan laba bersih atau penjualan.
- n adalah jumlah periode koefisien (dalam tahun).
Catatan: dalam perhitungan koefisien, peneliti perlu mengambil beberapa periode ke belakang dengan minimal 3 tahun periode (lebih lama periodenya lebih baik).
Contoh: jika periode penelitian adalah 4 tahun (tahun 2018, 2019, 2020, 2021), maka dengan menambah 3 tahun periode ke belakang untuk perhitungan koefisien (tahun 2015, 2016, 2017), total data yang diperlukan untuk perhitungan perataan laba adalah 7 tahun (tahun 2015 hingga 2021).
Contoh: jika periode penelitian adalah 4 tahun (tahun 2018, 2019, 2020, 2021), maka dengan menambah 3 tahun periode ke belakang untuk perhitungan koefisien (tahun 2015, 2016, 2017), total data yang diperlukan untuk perhitungan perataan laba adalah 7 tahun (tahun 2015 hingga 2021).
Keterangan hasil:
- Apabila hasil Indeks Eckel kurang dari 1, maka terdapat indikasi perusahaan melakukan praktik perataan laba atau income smoothing. (1)
- Apabila hasil Indeks Eckel lebih atau sama dengan 1, maka terdapat indikasi perusahaan tidak melakukan praktik perataan laba atau income smoothing. (0)
Cara Perhitungan Perataan Laba
Saya akan jabarkan beberapa langkah untuk mengukur perataan laba atau income smoothing yang sebelumnya telah saya lakukan. Saya mengambil periode penelitian selama 4 tahun, yaitu tahun 2018 hingga 2021 dan periode koefisien selama 3 tahun. Langkah yang dijabarkan di bawah ini hanya untuk mengukur perataan laba atau income smoothing selama satu periode (perataan laba tahun 2018). Jika para pembaca memiliki periode lebih dari 1 periode, maka kalian harus mengulang langkah ini untuk setiap periode atau tahun.
Langkah 1: Kumpulkan data laba bersih dan penjualan yang diperlukan.
Cari data laba bersih dan penjualan setiap periode yang dibutuhkan dalam laporan keuangan, tepatnya di bagian laporan laba rugi (income statement). Pada pengukuran ini, saya mengambil data net income/profit after tax dan sales. (Para pembaca dapat memastikan kembali terkait data laba bersih dan penjualan yang diperlukan pada pengukuran kepada pembimbing.)
Langkah 2: Hitung selisih data laba bersih dan penjualan dan hitung rata-rata dari hasil selisih.
Setelah mengumpulkan data, kita hitung selisih data laba bersih dan penjualan. Selisih yang dihitung adalah selisih tahun n dengan tahun n-1. Untuk pengukuran perataan laba tahun 2018 dan koefisien selama 3 tahun, maka selisih yang dihitung dimulai dari tahun 2015 hingga tahun 2018. (Kalau pengukuran perataan laba tahun 2021 dan koefisien selama 3 tahun, maka selisih yang dihitung dimulai dari tahun 2018 hingga tahun 2021)
Langkah 3: Kurangi rata-rata dengan masing-masing hasil selisih dan dikuadratkan.
Setelah kita mendapatkan hasil selisih 1,2,dan 3 dari data laba bersih dan penjualan beserta rata-rata dari hasil selisih tersebut, kita kurangkan rata-rata tersebut dengan masing-masing hasil selisih dan dikuadratkan seperti gambar di bawah ini.
Langkah 4: Jumlahkan hasil pengurangan dan bagi dengan hasil selisih n (periode koefisien) dengan 1 (Kolom A4 dan B4)
Hasil pengurangan dijumlahkan seluruhnya dan dibagi dengan hasil selisih n (periode koefisien) dengan 1. Pada kasus kali ini, kita menggunakan 3 tahun periode koefisien sehingga n = 3.
Langkah 5: Hitung koefisien variasi laba bersih dan penjualan
Setelah memperoleh hasil A4 dan B4, maka langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien variasi dengan cara akar dari hasil langkah 4 (A4 atau B4) dan dibagi dengan hasil rata-rata yang telah dihitung (kolom rata-rata/average ΔI atau ΔS).
Langkah 6: Bagi hasil koefisien variasi laba bersih dan penjualan
Sesuai rumus perataan laba, kita bagi koefisien variasi laba bersih dengan penjualan untuk memperoleh indeks perataan laba atau income smoothing. Hasil pembagian dapat kita konversikan menjadi 0 (lebih atau sama dengan 1; terindikasi tidak melakukan praktik perataan laba) atau 1 (kurang dari 1; terindikasi melakukan praktik perataan laba).
Thank You, Readers!
Terima kasih sudah membaca blog ini sampai akhir. Semoga blog ini dapat membantu para pembaca untuk memahami dan mempelajari terkait perataan laba dan income smoothing. Jika blog ini bermanfaat, silakan rekomendasi blog ini kepada orang-orang yang membutuhkan. Apabila ada kritik, saran, pertanyaan dari para pembaca, jangan sungkan untuk memberi komentar di kolom komentar, ya!
Referensi
- Eckel, Norm. 1981. Smoothing Hypothesis Revisited. Abacus 17 (1): 28–40.
- Pradipta, Arya, & Susanto, Yulius Kurnia. 2019. Firm Value, Firm Size and Income Smoothing. GATR Journal of Finance and Banking Review 4 (1): 01–07. https://doi.org/10.35609/jfbr.2019.4.1(1).
- Subramanyam, K. R. 2014. Financial Statement Analysis. Eleventh. New York: McGraw-Hill Education.
Komentar
Posting Komentar